Senin, 23 Maret 2009

KONFIGURASI WIRELESS LAN

KONFIGURASI WIRELESS LAN

A. TUJUAN

- Menjelaskan Mode yang ada pada WLAN
- Menjelaskan Konfigurasi WLAN
- Mengetahui Indikator Kerja WLAN

B. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN

1. PC Server dan Client
2. Access Point
3. Wireless LAN Card Adapter
4. Kabel LAN RJ-45
5. Antena transceiver

C. TEORI PENUNJANG

Jaringan tanpa kabel atau yang biasa disebut dengan wi-fi sedikit berbeda cara instalasinya dibandingkan dengan Ethernet card ( jaringan dengan kabel ). Tiap merk atautiap jenis card wi-fi punya tampilan yang berbeda-beda. Saat ini yang sering dijual adalah Wi-Fi IEEE 802.11b dan IEEE 802.11g. Jika 802.11g mampu mencapai kecepatan 108 Mbps, maka 802.11b hanya mampu mencapai 11 Mbps. Jika anda menggunakan 802.11g, anda bisa memasuki jaringan yang menggunakan 802.11b, tetapi kecepatan koneksi turun sesuai dengan kecepatan 802.11b dan hal tersebut tidak berlaku sebaliknya.

Sebetulnya yang harus diperhatikan dalam menggunakan jaringan Wi-fi adalah metode hubungan, SSID, dan Channel. Metode hubungan dalam wi-fi ada dua macam, yaitu : Adhoc dan Infrastructure. Hubungan Infrastructure adalah koneksi melalui acces point. Acces point bisa anda bayangkan sebagai stasiun radio, sementara yang lain mendengarkan. Jika stasiun radio ini mati, maka koneksi wi-fi otomatis juga terputus. Hubungan Adhoc adalah hubungan antar computer yang punya card wi-fi, sehingga tidak memerlukan acces point. Jika salah satu computer mati, hubungan yang lain tidak akan terpengaruh. SSID adalah nama jaringan gelombang radio yang dipakai. SSID bisa anda isi sekehendak hati. Jika anda sudah menetapkan nama, maka komputer lain juga harus menggunakan yang sama. Sedang channel adalah kanal pilihan, yang tersedia antara 1 sampai 11 ( untuk standar USA ).

Setelah jaringan wi-fi terbentuk, maka anda harus men-setup jaringan seperti pada jaringan kabel, yaitu menentukan nama computer dan nama workgroup. Jika salah satu komputer mempunyai dua card, yaitu card Ethernet dan card wi-fi, anda bisa menggabungkan jaringan kabel dengan jaringan tanpa kabel. Hal tersebut terjadi secara otomatis jika anda menggunakan workgroup yang

D. LANGKAH KONFIGURASI

1. KONFIGURASI ACCSES POINT
Acces Point : Pusatnya Jaringan Wireless

Sebelum dinyalakan, aktifkan dulu acces point yang ada. Langkah-langkah secar hardware adalah sebagai berikut :

· Posisikan access point di tengah-tengah komputer atau perangkat yang menjadi

klien dalam jaringan yang hendak dibangun. Posisi semacam ini akan sangat

menguntungkan agar semua PC bisa menangkap sinyal dengan baik.

· Pasang antenna pada access point pada port-nya jika ada. Ini untuk memperluas

jangkauan access point.

· Colokkan kabel adapter pada port yang di access point pada satu sisi dan bagian

lain pada jala-jala listrik.

· Nyalakan access point dengan menekan switch on yang disediakan ( jika ada ).

· Pastikan sistem bekerja dengan melihat lampu-lampu indikator yang tersedia.

Lampu indikator ini biasanya diberikan untuk power, link untuk tersambung ke

jaringan kabel, dan “air” untuk kesiapan access point mengirim dan menerima

sinyal. Jika semua lampu indikator menyala, berarti acess point sudah siap bekerja.

Setelah access point secara hardware telah siap, langkah selanjutnya adalah melakukan setting-setting utility yang dimiliki access point. Untuk dapat masuk ke dalam setting-setting ini, anda bisa menggunakan kabel dengan terlebih dahulu menginstal driver utilities-nya atau menggunakan web browser biasa dari PC atau perangkat yang sudah terkoneksi secara wireless, dengan syarat anda mengetahui IP address terakhir dari access point ini.

Setelah masuk ke dalam utility yang disediakan pada access point dengan mengisi nama dan password, ada beberapa setting penting yang harus diperhatikan untuk membangun sistem wireless.

1. Memberi nama SSID

Pemberian nama SSID ini penting karena SSID inilah yang merupakan

nama jaringan wireless yang dibangun. PC atau perangkat lain yang

tergabung dalam jaringan wireless ini haruslah memiliki SSID yang sama

sehingga bisa terhubung dengan access point dan klien yang lain.

2. Mengaktifkan fitur Security dengan WEP/WPA

Ini merupakan fitur security yang dimiliki access point. Sebaiknya fitur ini

memang diisi agar sistem anda lebih aman ketika paket data dikirim atau

diterima. Yang pasti, ketika WEP ini diaktifkan pada access point, PC atau

perangkat klien juga harus mengaktifkan fitur ini ketika akan terkoneksi.

3. Memberikan IP address, subnet mask, dan gateway

Secara default pabrik pembuat access point, sudah memberikan IP address

serta subnet mask yang spesifik sebagai alamat access point ini. Namun,

kelas IP yang digunakan belum tentu sama dengan kelas dan urutan IP

address yang dibuat untuk jaringan anda. Oleh sebab itu, fitur ini juga harus

diubah sesuai dengan urutan dan kelas IP address, dan subnet mask.

Jika jaringan ini terhubung dengan server yang terkoneksi dengan jaringan internet,

anda bisa mengisi alamat gateway yang merupakan IP address dari server.

Ketiga fitur ini adalah fitur-fitur penting yang harus diperhatikan. Fitur yang lain sifatnya

opsional untuk diisi lantaran sudah ada setting secara default dari pabriknya dan tidak

terlalu penting untuk diubah, kecuali untuk security.

2. KONFIGURASI CLIENT
Menginstal WLAN card pada PC Klien
Ada beberapa fitur penting yang harus diperhatikan ketika melakukan setting untuk WLAN card ini agar perangkat dapat terhubung secara wireless.

a. Membuat Network Connection baru
Ketika koneksi wireless selesai dibuat, pastikan anda memiliki Network Connection baru untuk wireless ini pada sistem. Ini bisa dilihat pada tampilan Network Connection pada sistem operasi Windows.

b. Memasukkan IP addrss, subnet mask, dan gateway
Jika wireless network connection sudah dimiliki, langkah selanjutnya adalah mengatur pengalamatan dari PC atau perangkat yang dipasangi WLAN adapter ini dengan menggunakan IP address, subnet mask, dan lain lain. Langkah ini bisa dilakukan dengan mengklik kanan menu Wireless Network Connection dan pilih properties. Pada menu General akan didapat pilihan Internet Protocol ( TCP/IP ). Pilih dengan mouse bagian ini dan klik tombol properties. Setelah itu akan muncul tampilan baru yang menampilkan kolom-kolom untuk IP address, subnet mask, default gateway, DNS server, dan lain sebagainya. Untuk jaringan yang tidak terhubung ke jaringan internet, anda tidak perlu mengisi gateway maupun DNS server, cukup mengisi IP address dan subnet mask sesuai dengan kelas IP maupun urutan PC anda. Anda juga bisa memilih pilihan DHCP sehingga tak perlu memasukkan IP address dan alamat lain secara manual. Untuk pilihan IP address secara otomatis ini anda bisa klik pilihan “obtain an IP address automatically”.

c. Memilih Tipe Network

Sebagian software bawaan WLAN card menyediakan pula fitur pilihan tipe network. Untuk PC atau notebook yang terhubung dengan access point dengan tipologi jaringan biasa, pilihan default yang diberikan adalah tipe infrastruktur.

d. Memilih Nama Network ( SSID )
SSID merupakan nama jaringan wireless yang hendak diikuti. Untuk nama network ini, anda tinggal sesuaikan dengan SSID yang diberikan pada access pointnya. Jika SSID ini tidak sesuai dengan SSID dari access point yang kita ikuti, perangkat tidak akan terhubung ke dalam jaringan.

e. Mengaktifkan/ menonaktifkan WEP
Untuk keamanan data yang lebih baik, anda bisa mengaktifkan fitur WEP pada WLAN ini agar bisa terkoneksi dengan access point. Namun, bila WEP pada access point tidak diaktifkan, hal yang sama juga harus dilakukan pada klien. Jika tidak, anda tidak akan terhubung ke dalam jaringan.

f. Melakukan survei untuk mendapatkan access point terdekat

Terakhir, sebelum bisa terhubung dengan perangkat lain, yang harus dilakukan adalah melakukan survey untuk mencari access point terdekat dengan sinyal terkuat. Sebaiknya pilih access point yang memang kita tuju sebagai terminal utama. Namun, tak ada salahnya juga bila pada saat melakukan survey anda menemukan adanya access point yang bisa diakses. Setelah didapat access point yang diinginkan, anda tinggal mengklik tombol connect untuk berhubungan dengan access point tersebut. Bila memang terkoneksi, secara otomatis sistem akan memberitahukan jika PC yang kita instal sudah terkoneksi dengan access point. Fitur lainnya pada dasarnya dapat disetting pada setting default-nya, kecuali anda ingin meningkatkan security sistem. Yang pasti, langkah-langkah ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, asal teliti.

E. KESIMPULAN

Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, kan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan engan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.

F. PENUTUP
Laporan konfigurasi wireless LAN ini mungkin jauh dari sempurna tetapi semoga bergona bagi semua orang yang ingin mempraktikkan konfigurasi tersebut.